Minggu, 19 April 2015

Makalah Teori Organisasi

MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM


Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi Umum yang Diberikan oleh Ibu Erna Kustyarini






Disusun Oleh :
Kalis Kinanti (15114759)
Kevin Candra Kirana (15114823)
Luthfi Nur Ihsan (16114192)
Michael Bunjamin Toddy (16114626)
Mintari Suryanigsih (16114661)


KELAS 1KA22
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
         Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena berkat rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas untuk membuat makalah tentang Teori Organisasi Umum. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas Teori Organisasi Umum yang diberikan oleh Ibu Erna Kustyarini, di samping hal tersebut kami ingin menambah wawasan kami.
         Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam pembuatan makalah ini. Khususnya dosen mata pelajaran Teori Organisasi Umum yang telah membimbing kami.
         Semoga hasil dari tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi kami sendiri sebagai penyusun. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar dapat memperbaiki kesalahan dan membuat tugas yang akan datang menjadi lebih baik. Aamiin.
Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

                                                                                                                  Depok, April 2015

                                                                                                                       Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab   1       Pendahuluan
         1.1    Latar Belakang
         1.2    Rumusan Masalah
         1.3    Tujuan

Bab   2       Pembahasan
         2.1    Pengertian Organisasi                                                                                            
         2.2    Teori Organisasi
         2.3    Manajemen dan Organisasi
         2.4    Manajemen dan Tata Kerja
         2.5    Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Bab   3       Studi Kasus
         3.1    Pengertian Distro
         3.2    Konsep Awal Distro
         3.3    Sejarah Distro Venossa
         3.4    Struktur Organisasi Distro Venossa
         3.5    Unsur-Unsur Organisasi dalam Distro Venossa
         3.6    Unsur-Unsur yang Diperlukan Distro
         3.7    Kesimpulan
Daftar Pustaka
Lampiran
Sesi Tanya Jawab
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Saat seseorang memiliki sebuah visi dan misi yang sama maka mereka akan membuat suatu perkumpulan, dan jika perkumpulan tersebut semakin besar dan berkembang maka akan menjadi suatu organisasi, maka dengan kata lain organisasi adalah wadah bagi orang-orang yang memiliki visi, misi, dan tujuan yang sama sehingga mereka saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut. Perubahan organisasi didasarkan untuk mengikuti perubahan dan perkembangan zaman, agar organisasi tersebut dapat bertahan dan dapat menjadi tempat orang-orang yang berjuang bersama untuk mencapai suatu tujuan.
1.2  TUJUAN
Untuk mempelajari Teori Organisasi dalam suatu Perusahaan di kehidupan sehari-hari. Dan mengerti bagaimana sebuah struktur organisasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
1.3  RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari Organisasi ?
2.      Apa saja teori-teori dalam Organisasi ?
3.      Bagaimana manajemen dalam sebuah organisasi?
4.      Bagaimana contoh organisasi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari?









BAB 2
PEMBAHASAN

2.1     PENGERTIAN ORGANISASI
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
1.      Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
2.      James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3.      Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Dari sekian banyak definisi “organisasi”, Organisasi juga bisa dikatakan sekumpulan individu, kelompok yang mempunyai tujuan, visi dan misi tertentu untuk menampung/ menyalurkan pikiran atau pendapat yang tidak sama (dengan kata lain berbeda).
Selayaknya sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anggota organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan produk barang atau jasa (baik perusahaan besar maupun kecil) kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak berorientasi laba seperti yayasan, musium, rumah sakit milik pemerintah, sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain. Apapun bentuk organisasi itu diperlukan usaha-usaha untuk mengelola kegiatan dan orang-orang maupun unsur lainnya yang ada didalam organisasi agar tercapai tujuan dengan lebih baik
2.2   TEORI OGRANISASI
a.    Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
1)      Teori Birokrasi
2)      Teori Administrasi
3)      Manajemen Ilmiah

b.    Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
c.    Teori Organisasi Modern
Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
2.3     MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Pengertian Manajemen menurut beberapa ahli:
1.      James AF Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.      James H. Donnelly Jr.; James L. Gibson; dan Jhon M. Ivancevich, manajemen adalah proses dari seseorang atau beberapa individu untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari orang lain untuk memperoleh hasil yang tidak dapat dilakukan seorang individu saja.
Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
·         Mencapai tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
·         Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan diantara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti pemilik, karyawan, pemasok dan lain-lain.
·         Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi organisasi.

FUNGSI MANAJEMEN
a.      Perencanaan (planning)
b.      Pengorganisasian (organizing)
c.       Memimpin (leading)
d.      Pengendalian (controlling)
2.4     MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Tata kerja atau metode adalah suatu cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan menajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti di bawah ini:
Manajemen: Menjelaskan perlunya ada proses kehiatan dan pendayahgunaan sumber-sumber serta waktu sebagi factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainy tujuan.
Tata Kerja: Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
2.5     MANAJEMEN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
Apabila organisasi, manajemen dan tata kerjanya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terkoordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efisien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.







BAB 3
                                                            STUDI KASUS                

Berikut adalah hasil dari studi kasus yang kami lakukan pada sebuah organisasi dengan orientasi laba yang bernama Venossa.

DISTRO

3.1     PENGERTIAN DISTRO
      Distro, singkatan dari distribution store atau distribution outlet, adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang sandang dengan merk independen yang dikembangkan kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara massal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk dan hasil kerajinan.
3.2     KONSEP AWAL DISTRO
      Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Saat itu band-band independen (Indie) di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/kaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesori mereka. Kini, industri distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor. Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia, dan 300 diantaranya ada di Bandung.
3.3     SEJARAH DISTRO VENOSSA
Distro Venossa terbentuk dan mulai berdiri pada tanggal 17 september 2014. Dan secara resmi opening tanggal 14 Maret 2015 di perumahan Villa Indah Padjadjaran Bogor.

Alasan pendirian distro ini dimulai dari sebuah hobi, seperti mengamati fashion-fashion yang berkembang, pendiri distro memiliki minat di bidang clothing dan melihat peluang usaha di bidang ini cukup menjanjikan.
Banyak pihak luar yang terkait, diantaranya dari urbase people yaitu salah satu organisasi atau komunitas yang ada di instagram, pihak tersebut memberi banyak kontribusi dalam hal promosi dan di samping itu juga ada sound design work, yang merupakan salah satu designer dari distro itu sendiri, dan media-media yang lain yang mendukung.

Awalnya mereka menggerakan bisnis ini secara online seperti via BBM, instagram, twitter, juga delivery,dan lain-lain. Lalu perencanaan membangun mini store untuk meningkatkan organisasi bisnis yang mereka kelola, kemudian mulai bergabung dalam beberapa event, salah satunya Color Run yang diadakan di Kota Bogor.
3.4     STRUKTUR ORGANISASI DISTRO VENOSSA

Desainer

Owner

Bendahara

Marketing

Kasir


Photografer

Event 











Owner
Sebagai pendiri dan menjadi pilar sebuah dari organisasi tersebut
Bendahara
Sebagai pendataan pengeluaran/pemasukan yang terjadi dalam organisasi
Desainer
Perancang model barang mentah yang akan melalui proses produksi
Kasir
Pusat Pembayaran
Marketing
Pusat perencanaan dari produk-produk yang akan dipasarkan
Event
Penanggung jawab dalam pencarian event untuk mempromosikan diri
Fotografer
Memfoto-foto pakaian yang akan di endorse di penjualan


3.5     UNSUR-UNSUR ORGANISASI DALAM DISTRO
a.      Perencanaan (planning)
Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi dan mengembangkan subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.

Dalam pelaksanaan sebuah Distro, tentu saja diperlukan planning. Distro Venossa mengamati pasar dan selera konsumen terutama remaja-remaja, distro tersebut pun mengamati selera konsumen yang universal seperti anak-anak dan orang tua yang up to date. Karena bidang yang dijalankan butuh banyak inovasi dan perlu dilakukan aktifitas-aktifitas yang harus digali, sebab fashion akan selalu berkembang.

Distro tersebut merencanakan proses mulai dari konsep design yang dari bulan ke bulan pasti memiliki konsep yang berbeda, jadi setiap bulan mereka merefresh design kemudian memulai proses produksi, hal yang paling diutamakan yaitu dari segi kualitas barang yang telah melalui proses produksi, kemudian dilanjutkan pada bagian pemasaran, mereka telah memiliki strategi marketing sendiri untuk pemasaran, untuk masalah laba, hal tersebut tergantung pada pemasaran. Dengan strategi pemasaran yang baik, maka akan didapatkan keuntungan yang maksimal.
b.      Pengorganisasian (organizing)
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat, meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.

Distro Venossa membagi tugas masing-masing ke dalam beberapa tim seperti tim event, dokumentasi, design, marketing, promo-promo, dan lain-lain secara terstruktur.
c.       Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, member inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.



Distro Venossa memakai sistem musyawarah, jadi tidak ada yang merasa diketuakan, mereka semua saling bahu-membahu, saling bertukar pikiran masing-masing, dan sama-sama memiliki tanggung jawab dalam menjalankan organisasi tersebut. Adapun kepemimpinan yang ada pada distro hanya sebatas formalitas, seperti dalam pelaksanaan event-event.
d.      Pengendalian (controlling)
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.

Pengendalian yang dilakukan oleh Distro Venossa ini adalah dengan melaksanakan evaluasi kinerja para karyawan dalam jangka waktu satu bulan sekali, agar dapat mengukur tingkat keaktifan karyawan dan efektifitas dalam pekerjaan mereka, sehingga kekurangan yang mereka lakukan pada bulan sebelumnya, dapat diperbaiki pada bulan selanjutnya.
e.      Dorongan (motivating)
Suatu fungsi manajemen yang merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu-individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Kemampuan manajer untuk memotivasi karyawannya akan sangat menentukan efektifitas manajer. Manajer harus dapat memotivasi para bawahannya agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat.

Dalam Distro Venossa, motivasi yang dilakukan yaitu dengan cara memberikan bonus-bonus kepada para karyawan, contohnya seperti mengadakan makan bersama yang khusus diadakan oleh owner kepada para karyawan untuk meningkatan semangat kerja mereka, dan lain-lain.
3.6     UNSUR-UNSUR YANG DIPERLUKAN DISTRO
a.      Niat Dan Semangat
Hal pertama yang harus dimiliki ketika membuat distro adalah semangat dan idealisme yang tinggi untuk menjalankan bisnis independen ini. Berbeda dengan bisnis umum lainnya, bisnis distro membutuhkan idealisme tersendiri agar bisa tinggi untuk menjalankan bisnis indenpenden ini.
b.      Modal
Modal yang dibutuhkan pun sebenarnya bisa disesuaikan dengan kemampuan yang kita miliki.
Kalau modalnya memang belum mencukupi untuk membuat toko, maka kita bisa memulainya memproduksi dalam jumlah terbatas kemudian mendistribusikan secara door to door kepada kalangan terdekat terlebih dahulu sampai modal untuk membuat toko mencukupi. Bisa juga kita bekerjasama dengan teman-teman yang dapat kita percaya. Perlu di ingat bahwa modal di sini bukan hanya uang tetapi skill.
●    Desain atau fashion
●    Marketing atau link penjualan
●    Modal. Modal banyak belum tentu bisa berjalan jika 2 aspek tersebut tidak ada.
c.       Konsep
Banyak konsep yang di usung oleh distro dan clothing pada pada umumnya. Konsep jika disamakan dengan musik adalah genre. Konsep membuat clothing atau distro sangat di butuhkan dan penting. Konsep bisa di hubungkan dengan jenis desain dan nama sebuah brand tersebut, konsep ini bisa berujung pada target pasar atau target pembeli.
d.      Lokasi toko
Jika anda ingin membuka toko ini cari lokasi yang tepat untuk distro. Ciri tempat itu strategis adalah :
●    Pusat kota
●    Tidak jauh dari perbankan karena di situ adalah lokasi perputaran perekonimian
●    Lokasi mudah dijangkau
e.      Interior dan isi toko
Isi toko haruslah rapi dan berisi produk-produk yang layak jual. Contohnya t-shirt/ kaos, sweater, jacket, celana dan lain-lain. Membuka toko atau distro tidaklah murah, butuh biaya yang ekstra, interior saja bisa menghabiskan banyak biaya untuk mengadaptasi kesan distro atau clothing pada umumnya. Belum kontrak bangunan, beruntung kalo anda mempunyai lokasi bangunan yang layak untuk sendiri. Interior terdiri dari ruang display, kasir, ruang ganti, stock barang, tempat istirahat, lahan parkir dan lain-lain.
f.        Manajemen
Buatlah struktur yang jelas, pembukaan yang rapi, dan jalankan seprofesional mungkin. Mengandalkan rasa saling percaya antar shopkeeper/penjaga toko, pihak managemen dan owner. Ini salah satu nyawa di dunia usaha, jika manajemennya rusak atau acak-acakan, siap-siap saja untuk gulung tikar.


g.      Tujuan membuat distro
Ke arah mana distro ini akan kita bawa tentunya sangat mempengaruhi cara kerja kita. Fokus, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan manajemen yang baik jika distro ini bertujuan untuk jangka panjang.
h.      Target
Target harus ditentukan dengan kemampuain kita. Jangan ambil target yang terlalu tinggi dulu. Buatlah target yang kira-kira dapat dicapai. Kerja keras dan integritas harus tergantikan dengan pencapain yang kita inginkan. Target pasar atau penjualan harus di tentukan sejak awal.
4.7.   KESIMPULAN
Bahwa perusahaan bisa terbentuk tanpa kita sadari, contohnya dengan kita membuka usaha distro yang mulanya hanya dari sekedar hobi, bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama dan akhirnya menciptakan suatu perusahaan yang terorganisir. Dengan studi kasus ini kita dapat menyimpulkan bahwa perusahaan tidak lah berjalan dengan lacar tanpa adanya sumber daya manusia yang saling mendukung dan perencanaan yang matang untuk mencapai sasaran-sasaran seperti visi dan misi suatu perusahaan yang diingikan oleh pengelola manajemen tersebut.
Visi yang kita dapatkan dalam studi kasus ini memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain seperti bahan baku produksi dan sebagainya dengan cara yang efisien dan efektif. Oleh karena itu, dalam berorganisasi memerlukan keterkaitan yang harmonis antara keseluruhan sumberdaya manusia maupun material.














DAFTAR PUSTAKA

Ø  https://cicikrahayu.wordpress.com/2009/05/17/strategi-membangun-industri-fashion-melalui-distribution-store-distro/
Ø  http://majalahpublika.com/distro-kreativitas-tanpa-batas/
Ø  https://www.facebook.com/despelwijkcloth/posts/10153409581245215


                                                                                                                           






















LAMPIRAN

Distro Venossa sebagai salah satu sponsor acara Color Run yang diadakan di Kota Bogor
 

Contoh design produk yang telah dihasilkan oleh distro Venossa
 





Beberapa tambahan hasil wawancara dengan Distro Venossa
1.      Apa saja kendala yang pernah dialami selama bisnis ini berjalan?
Kendala pasti banyak, terutama kendala modal, kami awalnya menerima orderan dari sekolah-sekolah atau kelas, dari keuntungan itu kami jadikan modal perartikel yang kami keluarkan, kendala yang lainnya terletak pada masalah tempat, dulu bisnis kami bermula via online shop saja, belum seperti sekarang.

2.      Bagaimana konsep fashion clothing yang diusung dari organisasi anda sendiri?
Konsep yang kami usung lebih menekankan pada typographi, vintage, simple design seperti quotes (kutipan)

3.      Apa motivasi anda agar bisnis ini tetap berjalan hingga ke depannya?
Motivasi kami yaitu kami ingin bisnis yang sedang kami tekuni ini menjadi local brand yang memiliki ciri khas  mulai dari design, barbershop nya juga memiliki konsep yang menarik yang memiliki ciri khas. Kami ingin membuat artwork design berupa project buku tahunan, kemudian design interior, kami ingin menjadikan organisasi ini menjadi company dan wadah bagi remaja-remaja kreatif.

4.      Bisnis manakah yang anda lebih tekankan? Online atau offline?
Kami menyeimbangkan kinerja dan pelayanan baik yang secara online, maupun offline. Yang pasti kami berusaha untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi para konsumen

5.      Metode apa yang anda gunakan dalam menjalankan organisasi bisnis ini agar berjalan sesuai harapan?
Tentunya kami berusaha untuk meminimalisir modal, jadi bagaimana caranya agar dengan modal yang minim bisa memaksimalkan omset dan keuntungan yang maksimal.












SESI TANYA JAWAB


1.      Penanya       : Zaky Muhamad
Pertanyaan   : Kriteria apa saja yang pantas untuk memimpin sebuah distro?
Jawaban      
Kriteria yang diperlukan hampir sama dengan kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah organisasi pada umumnya. Yaitu cerdas, bertanggung jawab, dapat dipercaya, berwibawa, dapat memotivasi karyawan, menguasai konsep manajemen, dan sebagainnya. Namun yang menjadi nilai tambah dalam hal ini adalah bahwa untuk memimpin sebuah distro diperlukan kreatifitas yang tinggi, karena sebuah distro yang unik adalah distro yang memiliki ciri khas pada konsep yang diusung, maka dibutuhkan kreatifitas untuk menciptakan keunikan dari distro yang dimilikinya. Juga harus bisa mengamati perkembangan trend fashion di lingkungan
2.      Penanya       : M. Ilham Dwiantoro
Pertanyaan   : Berapa biasanya dana minimal yang diperlukan untuk melaksanakan   sebuah event?
Jawaban      
Dana minimal tidak bisa ditentukan secara pasti, karena hal tersebut bergantung terhadap event apa yang dilaksanaan. Jika event merupakan kegiatan besar dan penting, maka dana minimal yang diperlukan akan sangat banyak. Sebaliknya jika event yang dilaksanaan merupakan kegiatan yang sederhana, maka dana minimal yang dibutuhkannya pun akan sedikit.
3.      Penanya       : M. Rois Purna
Pertanyaan   : Upaya apa yang dilakukan organisasi tersebut untuk berkembang?
Jawaban
Upaya yang dilakukan organisasi tersebut tentu saja bermacam-macam agar perkembangan yang didapatkan pun maksimal. Beberapa diantaranya yaitu mempromosikan diri melalui media sosial seperti BBM, twitter, Instagram, dan lain-lain. Mereka juga menggelar dan bergabung dalam sejumlah event yang diadakan dengan bekerjasama dengan organisasi lain untuk menarik para pelanggan, dengan bergabung dalam sejumlah event, mereka tentu saja dapat melancarkan strategi untuk mempromosikan diri dengan jangkauan lebih luas.



4.      Penanya       : Wiranti Octaviani
Pertanyaan   : Masalah apa yang pernah dihadapi oleh organisasi tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban       : Masalah yang pernah dihadapi bermacam-macam. Contoh nya masalah dalam keuangan, karena ini berbasis organisasi ini berbasis laba. Maka kenaikan harga material dan produksi akan menjadi masalah. Untuk itu diperlukan banyak Link atau kenalan untuk dapat bernegosiasi dalam harga produksi karena tidak mungkin dengan modal sekecil-kecilnya mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dalam jangka waktu yang lama. Untuk itu selalu diperlukan informasi-informasi karena dari informasi tersebut kita dapat mencegah atau mengurangi kerugian dari masalah itu dari jauh hari.

5.      Penanya       : Nursella Zeni Octavina
Pertanyaan   : Siapa yang bertanggung jawab apabila ada suatu acara atau kegiatan yang gagal dan apa yang akan dilakukan oleh organisasi terhadap acara yang gagal tersebut?

Jawaban          : Dalam organisasi , kegagalan merupakan sesuatu yang fatal karena akan berdampak ke semua bagian dalam organisasi tersebut. Maka dari itu bila terjadi seperti itu , lebih baik untuk berpikir positif dan saling membantu dalam bertanggung jawab. Tentu Panitia Acara/ Pemimpin Organisasi akan bertanggung jawab bila ada suatu acara yang gagal. Jika Organisasi tersebut gagal dalam menyusun acara tersebut bisa jadi Organisasi akan hilang kepercayaan dari Costumernya dan banyak lagi dampak lainnya. Jika Acara gagal , pasti Organisasi yang Profesional tidak akan membuat acara yang mereka tidak yakin akan berhasil.  

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda